Baca Juga
Ngelmu.id - asimilasi adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya usaha usaha untuk mengurangi perbedaan perbedaan yang terdapat diantara tiap individu dan atau kelompok sosial yang diikuti pula oleh upaya upaya untuk mencapai kesatuan tindakan, sikap dan proses proses mental dengan memerhatikan kepentingan bersama. Asimilasi adalah salah satu bentuk bentuk proses sosial.
Orang-orang yang melakukan asimilasi ke dalam suatu kelompok masyarakat, tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok masyarakat itu. Dengan demikian, ia akan diterima dalam kelompok masyarakat itu dengan baik, dan tidak dianggap lagi sebagai orang asing.
Misalnya, seorang pendatang baru pindak ke lingkungan masyarakat yang berbeda budaya dan suku dengan masyarakat tempat tinggalnya semula. Orang tersebut akan berasimilasi dengan budaya masyarakat baru tempat ia tinggal dengan cara mengikuti kebiasaan-kebiasaan dan adat istiadat masyarakat di tempat tersebut. Dengan demikian, ia akan diterima dengan baik, dan dianggap telah menjadi bagian dari masyarakat mereka.
Bila kedua kelompok masyarakat telah mengadakan asimilasi, maka batas antara kedua kelompok masyarakat tersebut dapat hilang dan keduanya berbaur menjadi satu kelompok. Contohnya, orang-orang dari pulau Jawa yang dulunya merupakan transmigran atau buruh-buruh perkebunan pada zaman Belanda yang bekerja di daerah Deli di Sumatera Utara telah lama mengalami asimilasi dengan masyarakat di daerah tersebut.
Masyarakat Jawa di daerah ini umumnya telah berbaur dengan kelompok masyarakat lainnya. batas-batas antara kelompok masyarakat tidak begitu jelas lagi terlihat satu dengan lainnya. hal seperti ini hampir ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
Sikap saling menghargai terhadap kebudayaan yang didukung oleh masyarakat yang lain, dimana mereka mengakui kelemahan dan kelebihannya masing masing, dapat mendekatkan masyarakat menjadi pendukung kebudayaan-kebudayaan tersebut. Apabila ada prasangka, maka hal demikian akan menjadi penghambat bagi berlangsungnya proses asimilasi.
Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di dalam masyarakat juga mempercepat proses asimilasi. Hal ini misalnya dapat diwujudkan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi golongan minoritas untuk memperoleh pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penggunaan tempat-tempat rekreasi dan sebagainya.
Mendekatkan masyarakat pendukung kebudayaan yang satu dengan yang lainnya dapat dilakukan dengan Pengetahuan akan persamaan-persamaan unsur pada kebudayaan-kebudayaan yang berlainan. Suatu penelitian yang mendalam dan luas terhadap kebudayaan-kebudayaan khusus di Indonesia akan memudahkan asimilasi antara suku-suku bangsa yang menjadi pendukung masing-masing kebudayaan khusus tersebut. Hasil-hasil dari penelitian yang mendalam dan luas tadi akan menghilangkan prasangka-prasangka yang semula mungkin ada antara pendukung-pendukung kebudayan-kebudayaan tersebut.
Dari berbagai proses asimilasi yang pernah diselidiki oleh para pakar terbukti bahwa asimilasi tak akan terjadi walaupun terdapat pergaulan yang luas dan intensif antara kelompok-kelompok yang bersangkutan. Hal ini terjadi bila antara kelompok tersebut tidak ada sikap toleransi dan simpati. Dalam keadaan yang demikian proses asimilasi akan mengalami perhambatan. Contoh asimilasi dalam hal ini dapat dilihat dari hubungan antara orang-orang Tionghoa di Indonesia yang bergaul intens dan luas dengan orang-orang asli Indonesia sejak berabad-abad yang lalu, akan tetapi belum juga terintegrasi ke dalam masyarakat Indonesia.
Tidak semua unsur-unsur asing berdampak negatif. Banyak hal yang dapat kita ambil manfaatnya dari unsur-unsur asing tersebut.
Kedua, adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda.
Toleransi adalah sikap menghargai kebudayaan atau pendapat yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Adanya toleransi antarkebudayaan memungkinkan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda dapat hidup berdampingan secara damai. Masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi cenderung mampu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada.
Ketiga, adanya sikap terbuka.
Masyarakat yang senantiasa menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan sikap terbuka, akan dapat hidup dengan sejahtera
Setiap terjadi gangguan terhadap keadaan seimbang tersebut, masyarakat dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan dengan maksud untuk menerima suatu unsur baru.
Sebagai contoh, dewasa ini kebaya menjadi tren kembali untuk dijadikan busana resmi kaum muda. Sebelumnya, ada rasa keengganan untuk mengenakan busana tersebut karena menganggap kebaya merupakan pakaian �orang dahulu� yang sudah ketinggalan zaman.
Namun, melalui berbagai modifikasi akhirnya kebaya menjadi pakaian yang digemari oleh kaum muda dan seolah menjadi busana wajib untuk menghadiri acara-acara resmi.
Orang-orang yang melakukan asimilasi ke dalam suatu kelompok masyarakat, tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok masyarakat itu. Dengan demikian, ia akan diterima dalam kelompok masyarakat itu dengan baik, dan tidak dianggap lagi sebagai orang asing.
Misalnya, seorang pendatang baru pindak ke lingkungan masyarakat yang berbeda budaya dan suku dengan masyarakat tempat tinggalnya semula. Orang tersebut akan berasimilasi dengan budaya masyarakat baru tempat ia tinggal dengan cara mengikuti kebiasaan-kebiasaan dan adat istiadat masyarakat di tempat tersebut. Dengan demikian, ia akan diterima dengan baik, dan dianggap telah menjadi bagian dari masyarakat mereka.
Bila kedua kelompok masyarakat telah mengadakan asimilasi, maka batas antara kedua kelompok masyarakat tersebut dapat hilang dan keduanya berbaur menjadi satu kelompok. Contohnya, orang-orang dari pulau Jawa yang dulunya merupakan transmigran atau buruh-buruh perkebunan pada zaman Belanda yang bekerja di daerah Deli di Sumatera Utara telah lama mengalami asimilasi dengan masyarakat di daerah tersebut.
Masyarakat Jawa di daerah ini umumnya telah berbaur dengan kelompok masyarakat lainnya. batas-batas antara kelompok masyarakat tidak begitu jelas lagi terlihat satu dengan lainnya. hal seperti ini hampir ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
Proses asimilasi dapat terbentuk apabila terjadi hal-hal sebagai berikut :
- Kelompok-kelompok masyarakat yang kebudayaannya berbeda, berbaur dalam waktu yang relatif lama, misalnya kebduayaan Barat dengan kebudayaan Timur, kebudayaan Islam dengan kebudayaan Indonesia, kebudayaan India dengan kebudayaan Indonesia, dan sebagainya.
- Individu ( orang-perorang ) sebagai kelompok masyarakat saling bergaul secara langsung dalam waktun yang lama sehingga kebudayaan dari kelompok masyarakat tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri. Hal ini dapat terlihat pada masyarakat yang heterogen atau majemuk, yang warganya terdiri dari individu-individu yang berasal dari berbagai macam kebudayaan, berinteraksi satu sama lain sehingga antara satu dengan yang lainnya saling menyesuaikan diri , membentuk masyarakat yang harmonis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Asimilasi
Beberapa faktor yang mempengaruhi asimilasi sehingga mempermudah terjadinya asimilasi antara lain :- Sikap toleransi antara kelompok-kelompok yang berebda kebudayaan atau paham sehingga mendorong terjadinya komunikasi.
- Di bidang ekonomi, terdapat kesempatan yang seimbang antara kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya.
- Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya. Hal ini akan menyebabkan orang asing/ pendatang dapat bergaul dan berasimilasi dengan masyarakat setempat.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di masyarakat, dengan memberi kesempatan pada golongan kecil untuk mengembangkan dirinya.
- Perkawinan campuran di antara orang-orang yang berbeda latar belakang kebudayaan, merupakan faktor yang paling baik bagi kelancaran proses asimilasi.
- Musuh bersama dari luar. Bila ada musuh bersama dari luar, kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaannya akan bersatu dan bekerjasama untuk melawan.
Beberapa faktor yang menghambat terjadinya asimilasi antara lain :
- Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat akan kebudayaan yang dimiliki.
- Terisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan sosial masyarakat.
- Adanya perbedaan fisik yang nyata, misalnya warna kulit atau ciri fisik lainnya.
- Munculnya perasaan takut terhadap suatu kekuatan budaya lain yang lebih unggul dari pada kebudayaan yang dimilikinya.
- Munculnya prasangka pribadi yang sifatnya negatif
- Proses asimilasi timbul bila ada kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan.
- Proses asimilasi timbul bila ada orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompk manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
Sikap saling menghargai terhadap kebudayaan yang didukung oleh masyarakat yang lain, dimana mereka mengakui kelemahan dan kelebihannya masing masing, dapat mendekatkan masyarakat menjadi pendukung kebudayaan-kebudayaan tersebut. Apabila ada prasangka, maka hal demikian akan menjadi penghambat bagi berlangsungnya proses asimilasi.
Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di dalam masyarakat juga mempercepat proses asimilasi. Hal ini misalnya dapat diwujudkan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi golongan minoritas untuk memperoleh pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penggunaan tempat-tempat rekreasi dan sebagainya.
Mendekatkan masyarakat pendukung kebudayaan yang satu dengan yang lainnya dapat dilakukan dengan Pengetahuan akan persamaan-persamaan unsur pada kebudayaan-kebudayaan yang berlainan. Suatu penelitian yang mendalam dan luas terhadap kebudayaan-kebudayaan khusus di Indonesia akan memudahkan asimilasi antara suku-suku bangsa yang menjadi pendukung masing-masing kebudayaan khusus tersebut. Hasil-hasil dari penelitian yang mendalam dan luas tadi akan menghilangkan prasangka-prasangka yang semula mungkin ada antara pendukung-pendukung kebudayan-kebudayaan tersebut.
Dari berbagai proses asimilasi yang pernah diselidiki oleh para pakar terbukti bahwa asimilasi tak akan terjadi walaupun terdapat pergaulan yang luas dan intensif antara kelompok-kelompok yang bersangkutan. Hal ini terjadi bila antara kelompok tersebut tidak ada sikap toleransi dan simpati. Dalam keadaan yang demikian proses asimilasi akan mengalami perhambatan. Contoh asimilasi dalam hal ini dapat dilihat dari hubungan antara orang-orang Tionghoa di Indonesia yang bergaul intens dan luas dengan orang-orang asli Indonesia sejak berabad-abad yang lalu, akan tetapi belum juga terintegrasi ke dalam masyarakat Indonesia.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam proses asimilasi.
Pertama, masyarakat harus dapat menghargai unsur-unsur asing dan kebudayaan yang dibawanya.Tidak semua unsur-unsur asing berdampak negatif. Banyak hal yang dapat kita ambil manfaatnya dari unsur-unsur asing tersebut.
Kedua, adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda.
Toleransi adalah sikap menghargai kebudayaan atau pendapat yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Adanya toleransi antarkebudayaan memungkinkan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda dapat hidup berdampingan secara damai. Masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi cenderung mampu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada.
Ketiga, adanya sikap terbuka.
Masyarakat yang senantiasa menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan sikap terbuka, akan dapat hidup dengan sejahtera
Menerima Unsur-Unsur Baru
Keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat merupakan keadaan yang diidam-idamkan. Dengan keseimbangan, seluruh unsur-unsur kemasyarakatan akan benar-benar berfungsi dan saling mengisi.Setiap terjadi gangguan terhadap keadaan seimbang tersebut, masyarakat dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan dengan maksud untuk menerima suatu unsur baru.
Sebagai contoh, dewasa ini kebaya menjadi tren kembali untuk dijadikan busana resmi kaum muda. Sebelumnya, ada rasa keengganan untuk mengenakan busana tersebut karena menganggap kebaya merupakan pakaian �orang dahulu� yang sudah ketinggalan zaman.
Namun, melalui berbagai modifikasi akhirnya kebaya menjadi pakaian yang digemari oleh kaum muda dan seolah menjadi busana wajib untuk menghadiri acara-acara resmi.
Pengertian Asimilasi : Faktor Dan Unsur Asimilasi
4/
5
Oleh
Zdaum