Tampilkan postingan dengan label Ibrah Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ibrah Renungan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 21 Mei 2017

Subhanallah, Mengharukan! Artis Tampan Ini Jadi Mualaf Setelah Dengar Merdunya Suara Azan

BANGKAPOS.COM - Setiap warga Negara Indonesia memiliki hak untuk memeluk suatu agama dan keyakinan yang mereka anut.





Memilih keyakinan baru tentunya juga menjadi hak setiap warga negara.

Begitu pula yang dilakukan oleh penyanyi dan aktor pendatang baru asal Sorong, Irian Jaya ini.

Merasa hatinya terketuk karena sering mendengarkan Adzan, pria kelahiran 11 April 1995 silam ini memutuskan untuk berpindah keyakinan.

Ia adalah Esal Revano.

Esal mengawali kariernya sebagai Penyanyi dan baru mengeluarkan Single berjudul Kau Bukan Dirimu Lagi karya Amin Ivo.

Artis yang bernaung di Tata Liem Management ini juga pernah bermain di sebuah film berjudul Private Number (2014).

Keputusan dirinya untuk memuluk islam itu tidaklah datang secara tiba-tiba.

Dilansir dari berbagai sumber, Esal kemudian menceritakan perjalanan spiritualnya.

"Kadang waktu Maghrib datang, kan dengar azan jadi senang, adem, teduh hatinya. Apalagi kalau lihat orang lalu-lalang ke masjid, saya pengin ikut.

Tapi karena saya bukan muslim, saya enggak bisa ikut salat," ujar Esal Revano ditemui awak media usai membacakan dua kalimat syahadat pada Kamis (20/4/2017) di Masjid Sunda Kelapa.



Tak hanya merasakan teduh, Esal juga merasa terpanggil untuk beribadah saat mendengar adzan.

"Kalau dengar azan, rasanya tuh senang banget dan aku ingin ada dalam suasana itu. Akhirnya aku putuskan untuk menjadi seorang muslim," tuturnya lebih lanjut.

Esal rupanya memiliki niatan untuk berpindah keyakinan sejak lama.

Ia juga mendapat banyak dukungan dari teman-temannya.

"Banyak sih yang bilang aku masuk Islam saja. Teman-teman juga banyak yang ngajak, tapi rasanya kok belum terpanggil.

Aku takut pindahnya keyakinan aku ini bukan dari hati tapi karena paksaan orang atau teman. Tapi kali ini benar-benar aku terpanggil," tambah cowok yang dikabarkan sempat dekat dengan Tiara Dewi ini.

Resmi menjadi mualaf, Esal pun mengunggah video dirinya saat mengucapakan kalimat syahadat.

Postingan Esal itupun banjir dukungan dan doa dari saudara muslim.



"Alhamdulillah.. Keep istoqomah dijalan Allah SWT, jangan lelah belajar agama dan memgamalkan ilmunya, jemput terus hidayah-Nya, krn satu2nya agama yg di ridhoi adalah ISLAM, Allahu Akbar..!! Barakallahu fiik @esalrevano,"

"masyaAllah.... semoga di berikan keistiqomahan dalam agama yang paling benar paling logis dan satu satunya yang diridhoi oleh Allah yang mha esa..." "Alhamdulillah..barakallahufik..smoga istiqomah dan menjalani hidup berdasarkan alquran dan sunnah.."

A post shared by Esal Revano (@esalrevano) on


sumber (kompas)

Kamis, 27 April 2017

Janji Allah itu Pasti! Tak Disangka, Ternyata Seperti ini Kondisi Buni Yani Saat ini


Ngelmu.id - Lelaki berkacamata minus itu keluar dari pintu dan menyambut dengan hangat. Senyumnya mengembang lebar di wajahnya yang berseri.


Dengan peci berwarna putih, bersarung kotak-kotak, dan berbaju koko putih lengan panjang dengan aksen colekat muda memanjang ke bawah, Buni Yani mempersilakan saya masuk ke rumahnya, di kawassan Cilodong, Depok, Jawa Barat. Sebuah rumah yang asri, dengan tetananaman di halaman. Rumahnya sama sekali tidak besar, hanya tipe 45 dengan luas lahan 114 m2.


Saya tidak mengira, Senin sore itu akhirnya bisa jumpa dengan sosok yang berjasa besar kepada umat Islam ini. Lewat unggahan video pidato Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok di Kepulauan Seribu yang menista surat al Maidah ayat 51, Buni berhasil membangkitkan ghiroh ummat atas penistaan terhadap agamanya.


"Rasa cemburu atau ghiroh dalam konteks beragama adalah konsekuensi dari Iman itu sendiri. Jika agamamu, nabimu, kitabmu dihina dan engkau diam saja, jelaslah ghiroh telah hilang darimu. Jika ghiroh telah hilang dari hati, gantilah bajumu dengan kain kafan. Sebab kehilangan ghiroh sama dengan mati," tulis ulama besar Buya Hamka dalam bukunya yang berjudul Ghiroh.


Ghiroh yang dipantik video penistaan agama oleh Ahok inilah yang berbuah protes yang merebak di mana-mana. Demo yang berbalut tajuk aksi bela Islam digelar berjilid-jilid di Jakarta, melibatkan ratusan ribu bahkan jutaan umat yang ikhlas datang dari seantero negeri.


Buni berperawakan sedang saja, bahkan bisa disebut kecil. Lelaki kelahiran Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) 48 tahun lalu itu benar-benar bersahaja. Kami duduk di ruang tamu dengan lebar tiga meter. Hanya ada satu set meja kursi sederhana berwarna cokelat gelap. Jarak ruang tamu dan ruang keluarga yang juga merangkap ruang makan hanya dipisah oleh lemari buku kecil. Di sisi kiri pintu, juga ada lemari buku yang susunannya tidak bisa disebut rapi. Mungkin karena si empunya memang hobi membaca, hingga belum sempat meletakkan kembali buku yang usai dibacanya dengan rapi.


Sejak menjadi tersangka akibat video unggahannya menjadi viral, Buni memang harus mengubah ritme hidupnya. Sebelumnya dia adalah dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta Pusat. Namun, seiring dengan merebaknya kasus penistaan agama oleh Ahok, berbagai intimidasi dan ancaman terus bertubi-tubi menimpanya. Gangguan dan prilaku premanisme bahkan juga menghinggapi kampus tempatnya mengajar. Tidak ingin masalahnya merembet ke kampus, Buni memilih mengundurkan diri sebagai pengajar.


Tapi teror terus saja bergelombang datang. Telepon genggamnya dipenuhi berbagai pesan dan ancaman. Bahkan ada juga beberapa ancaman yang akan membunuh. Namun baginya semua itu dianggap sebagai risiko perjuangan.


�Syukur alhamdulillah, sejauh ini terror dan ancaman itu hanya ditujukan kepada saya saja. Allah masih melindungi anak dan istri dari hal serupa itu. Tapi beberapa kali para peneror datang ke rumah dengan mobil. Mereka tidak memang masuk, tapi hanya mondar-mandir di gang depan. Sesekali mereka memarkir mobilnya cukup lama pas di depan rumah tanpa keperluan yang jelas. Sepertinya orang-orang itu memang bermaksud menjatuhkan mental saya dan keluarga,� paparnya.


Obrolan hangat di sore yang cerah itu harus terhenti sejenak. Saya harus pamit ke masjid. Maklum, tadi berangkat belum masuk waktu sholat ashar. Kereta commuter line yang mengangkut saya dari stasiun Bojong Indah, Jakbar, memang tepat waktu. Tapi Obeth, anak muda pengemudi ojek Grab yang membawa saya dari stasiun Depok, rupanya tidak kenal jalan dan daerah Cilodong. Akibatnya kami harus berputar-putar memakan waktu hampir satu jam. Jadilah saya telat melaksanakan shalat ashar.


Buni memang tuan rumah yang baik. Dia tidak saja menunjukkan masjid di komplek perumahan itu, tapi juga menemani menuju lokasi. Saya memintanya kembali ke rumah begitu masjid yang dituju tampak. Usai, shalat saya segera kembali karena tidak sabar ingin melanjutkan obrolan yang amat menarik tadi.


Sambil menyeruput teh manis di cangkir dan sesekali menjumput wafer yang disuguhkan, kami banyak bicara soal aktivitasnya usai tidak lagi mengajar.Berhenti menjadi dosen ternyata tidak membuat Buni terpuruk. Aktivitasnya justru makin bejibun. Tidak ada hari yang dilaluinya tanpa seabrek kesibukan. Mulai dari keliling bicara di banyak event dan forum, sampai ketemu dengan para aktivis untuk menggagas sejumlah program atau kegiatan. Ya, Buni memang mendadak jadi ustadz.


Banyak permintaan dia mengisi acara di berbagai pengajian yang diselenggarakan masjid atau majelis taklim. Padahal, dia sendiri merasa ilmu agamanya masih amat dangkal. "Masih harus banyak belajar," katanya merendah.


Tentang kesibukannya bertemu dengan banyak orang, dia menjelaskan materinya tidak melulu soal agama. Maksudnya, tidak hanya berkisar soal-soal ibadah yang mengasah kesalehan individual. Justru sebaliknya, dia belakangan ini banyak berbincang tentang aspek sosial dalam beribadah.


"Kami sedang mengupayakan kebangkitan ekonomi umat. Antara lain melalui usaha bersama membuat warung makan. Usaha ini sudah berbentuk PT dengan saham Rp 500 ribu per lembar. Siapa saja boleh ikut, tapi maksimal memiliki 10 lembar. Alhamdulillah, jumlah dana yang terkumpul sudah Rp 400 juta lebih. Sebagian sudah digunakan untuk menyewa gedung tiga lantai sebagai lokasi warung makan," ujarnya dengan mimik optimistis.


Saat bicara soal ekonomi umat, Buni tampak bersemangat. Berbagai ide dan rencana mengalir lancar dari mulutnya yang seperti tidak pernah absen tersenyum. Tapi, bagaimana dengan ekonomi keluarganya paska berhenti mengajar?


"Alhamdulillah, Allah memberi saya rezeki dari jalan-jalan lain. Kalau dihitung-hitung, jumlahnya bahkan lebih baik dibandingkan yang saya peroleh saat mengajar. Mungkin ini menjadi bagian dari bukti kebenaran janji Allah. Bahwa barang siapa yang bertaqwa kepadaNya, Dia akan membuka banyak jalan keluar. Allah juga berjanji memberi rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Bahkan kalau kita bertawakal, Dia akan mencukupi segala kebutuhan kita. Tentu saja, saya masih jauh dari takwa. Segala nikmat yang Allah berikan kepada saya dan keluarga, semata-mata karena kasih sayang Allah saja," urainya, lagi-lagi dengan senyum.


Janji Allah yang dimaksudkannya itu ada dalam QS Ath Thalaq [65] ayat 2-3. Di sana memang tertulis dengan eksplisit akan janji tersebut, persis yang dikutip Buni. Tinggal kita sebagai muslim mengimaninya atau tidak. Sesederhana itu�


Jadi, ketika di dunia maya beredar kabar, seolah-olah Buni Yani telah bangkrut dan terpuruk kehidupan ekonominya paska ditersangkakan, itu jelas bohong belaka. Apalagi disana disebutkan, Buni harus jualan mug atau cangkir keramik bergambar dirinya untuk membiayai pengacara yang membelanya dalam kasus tersebut.


Menurut dia, hingga kini banyak pengacarayang datang menawarkan diri untuk membantunya. Semuanya pro bono alias gratis. Beberapa hari sebelum saya bertandang ke rumahnya, dia kedatangan rombongan dari Muhammadiyah yang juga menawarkan diri menjadi penasehat hukumnya. Namun karena selama ini dia sudah dibantu Aldwin Rahardian sebagai penasehat hukum, maka tawaran dari Muhammadiyah dan berbagai pihak lainnya itu akan dikoordinasikan lagi dengan yang bersangkutan.


"Teman-teman memang membuka semacam gerakan donasi. Tapi itu bukan untuk membayar pengacara, karena mereka semua memberi bantuan dengan cuma-cuma. Dana yang terkumpul nanti antara lain untuk membiayai mendatangkan saksi ahli yang berasal dari daerah dan lainnya," ungkap Buni, kali ini dengan wajah serius.


Tak terasa adzan maghrib berkumandang. Awalnya suara muncul dari telepon genggam saya yang memang di-setting program adzan lima waktu. Namun sejurus kemudian, adzan maghrib bersahut-sahutan dari masjid dan mushola di sekitar komplek perumahan. Saya dan Buni pun segera menuju masjid�


"Ini bawa saja airnya untuk bekal di jalan," kata istri Buni saat saya pamit hendak pulang. Dia juga memesankan ojek on linedari gawainya untuk mengantarkan saya kembali ke stasiun Depok.


Sungguh keluarga yang luar biasa. Teguh dalam perjuangan, santun dalam pergaulan, dan sangat menghormati tamunya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan balasan yang lebih baik dan lebih banyak lagi. Aamiin�


Oleh EDY MULYADI, Aktivis Korps Muballigh Jakarta

Opini bangsa | rmol

Rabu, 26 April 2017

[video] Buya Yahya Memandang Habib Rizieq Sebagai ......


Ngelmu.id - Ulama kharismatik dari Cirebon ini termasuk masihlah muda. Namun debutnya dalam berdakwah serta mendidik umat telah sedemikian besar serta terhitung modern. K. H. Yahya Zainul Ma�arif, yang lebih populer dengan panggilan Buya Yahya ternyata memiliki pandangan yang istimewa kepada Imam Besar Umat Islam Indonesia, Habib Rizieq Syihab. Pandangan Buya Yahya terhadap Al-Habib Muhammad Rizieq Shahab dan keorganisasian yang beliau pimpin, yaitu FPI sebuah ormas islam besar yang gencar beramar ma'ruf nahi munkar sangatlah baik. Beliau menjelaskan posisi seorang Habib Rizieq sebagai Pejuang Islam sangat berat dan sarat fitnah dan ujian. Sebagaimana diketahui oleh umat islam di Indonesia bahwa Ujian berat dan fitnah menerpa Habib Rizieq. Habib Rizieq orang nya sangat santun, beberapa kali Buya Yahya bertemu dengan Habib Rizieq dan mendapatakan Habib Rizieq sebagai orang yang santun dan sangat menghargai orang lain. Beliau menambahkan, kalaupun ada orang non muslim yang meminta pertolongan kepadanya pasti dibantu oleh Habib Rizieq Syihab. Beliau pun menjelaskan peran FPI yang sangat mulia. Agar sebagai umat islam, kita melihat dengan baik permasalahan umat islam ini dan harus benar-benar memilah dan memilih informasi yang beredar wabil khusus terkait umat islam dan tokoh serta ormas islam.


BERBICARA TENTANG AL-HABIB RIZIEQ SHIHAB & FPI Pandangan Buya Yahya terhadap Al-Habib Muhammad Rizieq Shahab dan keorganisasian yang beliau pimpin, yaitu FPI. Sebuah ormas islam besar yang gencar beramar ma'ruf nahi munkar. Apa peran FPI dan bagaimana perjuangannya untuk ummat Islam dan bangsa Indonesia? HQ Video : https://www.youtube.com/watch?v=djOZqCVx8rQ Download Video : https://goo.gl/MdodTw Subscribe : Al-Bahjah TV (Youtube Channel) SHARE...
Dikirim oleh Buya Yahya pada 29 Januari 2017

[video] Ini Rahasia Habib Rizieq Melawan Fitnah


Ngelmu.id - Berbagai fitnah terus berdatangan untuk semua hamba Allah. Dan bagi hamba Allah yang beriman akan mendapat ujian besar. Sebagaimana kita ketahui bersama Ujian dan fitnah yang menimpa Habib Rizieq,

Berbagai macam ujian fitnah menerpa Imam Besar Umat Islam Indonesia Habib Muhammad Rizieq Syihab.

Semua tuduhan tersebut dialamatkan kepada Habib Rizieq. Bahkan yang terakhir adalah viralnya di media sosial bahwa Habib Rizieq seolah-olah melakukan perselingkuhan dengan seorang wanita.

Sehingga kasus ini pun diangkat oleh kepolisian sehingga kasus nya naik dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Bagaimana tanggapan Habib Rizieq terhadap berbagai ujian dan fitnah yang telah dan sedang menerpa dirinya?

Beliau mengajarkan kepada umat islam bahwa sebagai pejuang islam harus siap dalam segala kondisi bahkan siap mati.

Kalau sekedar penjara atau fitnah hanyalah masalah yang kecil, karena sebagai pejuang islam, mati sebagai resiko perjuangan adalah suatu keharusan.

Bagaimana dulu Rasulullah saw dan para sahabat pun dicaci, dihina, difitnah namun mereka tetap berjuang untuk Islam.

Allah SWT akan meminta pertanggung jawaban segala perbuatan kita di hadapan -Nya. Oleh karena itu kita harus persiapkan segala sesuatunya agar kita bisa husnul khatimah


INI RAHASIA PERJUANGAN HABIB RIZIEQ
Dikirim oleh Kitab Kuning Aswaja pada 25 April 2017

Selasa, 25 April 2017

Habib Rizieq "Inilah Beberapa Kejadian Pertolongan Allah Di Pilkada DKI"

Ngelmu.id - Saat Pilkada DKI digelar dan dimenangkan oleh Pasangan Gubernur Muslim, ada beberapa cerita ataupun kejadian di luar nalar dan merupakan tanda pertolongan dari Allah.

Hal ini disampaikan oleh Habib Rizieq Syihab dalam ceramahnya dihadapan umat islam tentang kejadian-kejadian di Pilkada DKI yang merupakan pertolongan dari Allah.

Suatu kesempatan ada pertemuan yang digelar untuk memberikan dukungan kepada calon yang non muslim. Dan panitia sudah berpesan kepada penceramah agar dalam ceramah nya disampaikan tentang boleh nya memilih pemimpin non muslim.

Tiba saat nya ceramah dan ketika sang penceramah menyampaikan seputar Pilkada DKI, tiba-tiba dengan lantang nya sang penceramah menyampaikan bahwa memilih pemimpin dari golongan non muslim adalah haram. dan Wajib bagi umat islam memilih pemimpin muslim.

Para panitia kaget langsung menghampiri sang penceramah dan meminta nya untuk berhenti. saat ditanya kepada sang penceramah mengapa ia mengharamkan memilih pemimpin non muslim, jawab nya ia juga tidak tahu dan tidak sadar mengucapkan hal tersebut.

Di lain kesempatan ada lansia yang telah menerima sembako dan dipesan agar memilih pasangan nomor dua. Kemudian sesuai pesan maka lansia ini pun memiilh nya sesuai urutan. karena ada 2 pilihan maka ia pun menghitung nya dari kiri kanan, "satu.., dua" akhirnya yang dipilih pasangan yang ada disebelah kanan yaitu pasangan gubernur muslim yang notabene pasangan nomer 3.