Suara Para Ulama dan Tokoh Nasional Aksi Simpatik 55
Aksi 55 Aksi Bela Islam Aksi Damai Aksi Simpatik Aksi Simpatik 55 Isu Hangat Isu Terkini Tokoh Tokoh Nasional UlamaAksi Simpatik 55 |
Ngelmu.id - Siang ini dilaksanakan aksi 55 yang diprakarsai oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI). Aksi 55 ini bertujuan untuk menuntut keadilan terkait kasus penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok menjelang putusan majelis hakim pada 9 Mei mendatang.
Ketua Umum Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan, tidak ada keinginan untuk anarkis ataupun menggulingkan kekuasaan siapa pun. GNPF, kata dia, bersama umat Islam yakin, Allah yang Maha Adil pasti akan turunkan keadilan-Nya. �Sebab, jutaan hamba yang ada di Indonesia khususnya, pasti ada salah satu yang dikabulkan oleh Allah SWT,� katanya. Agenda dari aksi simpatik itu, jelas Bachtiar, hanya shalat berjamaah di Masjid Istiqlal dan long march ke Mahkamah Agung, setelah itu selesai. Bachtiar mengatakan, tidak ada agenda lain yang terselip, terlebih agenda makar yang diisukan selama ini. �Kalaupun ada agenda lain, kami akan umumkan,� jelasnya.
Bachtiar melanjutkan GNPF-MUI akan melakukan orasi dan memohon doa kehadirat Allah. Kemudian, kata dia, menyampaikan pesan ke Mahkamah agung untuk memutuskan perkara penodaan agama dengan seadil-adilnya. �Tanpa intevensi siapa pun, tanpa tekanan siapa pun, murni berdasarkan nurani hukum Mahkamah Agung,� ujarnya.Untuk aksi hari ini, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi Polri yang tidak akan melarang aksi 55 yang akan digelar oleh sejumlah umat Muslim. Dia menilai hal tersebut, menjadi momen penting, dimana suatu keadilan hukum sudah mulai kembali.
Ketua Dewan Pembina PAN, Amien Rais menegaskan bahwa semua pihak yang telah menistakan agama, harus dihukum sesuai dengan aturan yang ada. Menurut Amien, jika bangsa kemudian gonjang-ganjing karena penista agama, hal tersebut tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat. Indonesia akan tenang kembali, jika penista agama tanpa kecuali dihukum dengan adil.
Peserta Aksi Simpatik 55 |
Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Aa Gym, dalam pesannya menyoroti beberapa kejadian mencemaskan di antaranya pengadilan penistaan agama yang sedang berlangsung saat ini. Ia berharap mudah-mudahan dengan munajat bersama, Allah memberikan hidayah dan taufik kepada majelis hakim untuk bisa memberikan keputusan seadil-kepada umat Islam. Kepada yang hadir diminta untuk memastikan niatnya lurus demi kebaikan. Melaksanakan aksi dengan niat yang baik, perkataan baik dengan sikap yang terbaik agar Allah yang Maha Menyaksikan ridho.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin memberikan dukungannya terhadap aksi simpatik 55. Aksi Simpatik 55, menurut dia adalah ekspresi demokrasi yang dijamin konstitusi. Din menjelaskan, Aksi Simpatik 55 sejalan dengan kerukunan sejati karena aksi ini adalah bentuk protes terhadap ujaran kebencian yang mengganggu kerukunan. Din menilai, tujuan aksi ini untuk mengingatkan Indonesia untuk terus melakukan penegakan hukum dan keadilan. Din berharap agar pelanggar norma dan etika kerukunan dapat diamputasi melalui penegakan hukum yang berkeadilan dan memerhatikan rasa keadilan masyarakat. Din juga berpesan, agar aksi 55 dapat berlangsung secara simpatik dan damai.
Ketua MUI KH Ma�ruf Amin mengatakan, Aksi 5 Mei intinya meminta hakim persidangan kasus penistaan agama untuk independen. GNPF mengehendaki hakim punya pandangan sendiri, bisa menimbang secara jernih kasus ini, dan memerhatikan pendapat dari MUI, NU, dan Muhammadiyah yang telah mengatakan bahwa Petahana Basuki T. Purnama telah menistakan agama Islam. �Kalau ketiga organisasi ini tidak diperhatikan pendapatnya, berarti mendelegitimasi lembaga yang sudah kredibel itu. Lantas, mau pakai pendapat siapa?� uajr Kiai Ma�ruf. Sepanjang tidak anarkis, Kiai Ma�ruf menilai Aksi 5 Mei tidak jadi soal, apalagi dilakukan di masjid. �Ini kan hanya menyampaikan aspirasi masyarakat atas proses di pengadilan,� kata Kiai Ma�ruf.
Aksi Simpatik 55 |