Tampilkan postingan dengan label Militer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Militer. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Maret 2017

ANDA TENTARA GILA...! Saat NYALI Tentara Amerika Serikat Dibuat CIUT Oleh Aksi Nekad TNI

      Patriot NKRI - Perawakannya tak begitu besar, tinggi layaknya seorang tentara dengan kualifikasi para komando. Namun, dengan perawakannya itu membuat tentara Amerika Serikat, Lebanon dan Denmark, harus angkat topi serta berdecak kagum hingga menyebutnya 'Tentara Gila'. 
      Lalu siapa prajurit yang membuat nama Indonesia harum tersebut? Ia adalah Sersan Kepala Pasukan (Serka Pas) Abdullah Lubis, prajurit Batalyon Komando (Yonko) 462 Paskhas/Pulanggeni, Pekanbaru. "Iya, saya disebut tentara Amerika sebagai prajurit crazy, tentara gila," kata Serka Abdullah Lubis, saat bincang-bincang dengan RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 18 Oktober 2016, di Markas Yonko 462 Paskhas. 
      Lubis, demikian ia dipanggil kawan-kawannya, menceritakan kenapa julukan itu disematkan ke dirinya. Saat menjadi pasukan perdamaian PBB di Lebanon, United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), November 2009-2010, ia bersama timnya ditempatkan di daerah bernama Acid al Qusairi. 
      SERSAN Kepala Pasukan (Pas) Abdullah Lubis, mencatat dan melaporkan truk yang ditumpangi tentara Denmark masuk jurang kedalaman 100 meteri di Ganduriah, Lebanon, 2010.
      Pasukan perdamaian PBB asal Indonesia diawali dengan pengiriman Garuda 23A di dalamnya terdapat anak pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono. Lubis tergabung dalam Pasukan Garuda 23D. Di Acid al Qusairi, sebelum pasukan Garuda masuk, sudah ada pasukan dari negara lainnya.
      "Sayangnya, mereka ini tak menyatu dengan masyarakat sekitar. Ditambah lagi, pasukan tersebut berasal dari bukan negara berpenduduk mayoritas Islam, seperti Indonesia," kata penyandang kualifikasi Jump Master ini. 
      Bagi Bintara Operasi Yonko 462 Paskhas/Pulanggeni, Pekanbaru ini, berbagai upaya pendekatan dilakukan. Mulai dari menyerahkan bantuan komputer, buku, mainan hingga kemasyarakatan lainnya. 
      "Setelah empat bulan kita di sana, warga merasa nyaman. Biasanya cuek, apatis, dengan kedatangan TNI, mereka responsif," kata prajurit pernah dinas di Papua ini. 
Keuntungan sebagai sesama muslim inilah kemudian memudahkan tugas-tugas Pasukan Garuda di Lebanon. Termasuk saat menyelamatkan dan evakuasi dua prajurit tentara Denmark yang masuk ke dalam jurang bebatuan kedalaman 100 meter. 
      Saat itu, kenang Abdullah Lubis, sebagai Komandan Regu (Danru), diperoleh informasi ada seorang prajurit UNIFIL dari Denmark mengalami kecelakaan masuk jurang di daerah Ganduriah. Setelah lakukan koordinasi dengan markas, ia dan regunya diperintahkan untuk lakukan evakuasi. 
      Setibanya di lokasi, sudah ada pasukan Amerika Serikat, Lebanon dan negara lainnya. "Mereka hanya melihat-lihat saja dari atas ke jurang. Sedangkan tentara Denmark satu tersangkut di kedalaman 50 meter, satu lagi di 100 meter," kata Abdullah Lubis. 
Serka Pas Abdullah Lubis
SERSAN Kepala Pasukan (Pas) Abdullah Lubis, prajurit Batalyon Komando (Yonko) 462 Paskhas/Pulanggeni, Pekanbaru.
      Usai mempelajari jurang dan kedalaman, bersama seorang marinir Indonesia, Abdullah turun tanpa menggunakan tali seutas pun dan alat-alat bantu lainnya. Perlahan-lahan, batu-batu cadas yang tajam berhasil dilewati dan tiba di kedalaman 50 meter. "Saya lihat dan cek denyut nadinya, sudah tak ada lagi berdenyut. Tentara Denmark ini sudah meninggal. Saya bungkus dengan pakaiannya, kemudian kirim titik koordinat ke markas guna evakuasi menggunakan helikopter," kenang pemilik brevet tembak mahir ini. 
      Melihat aksi nekad kedua prajurit TNI itu, membuat nyali tentara Amerika Serikat ciut. "You are crazy soldier atau Anda tentara gila," kata tentara tersebut kepada Abdullah seusai mengevakuasi dua tentara Denmark dari dasar jurang. Saat ditanyakan, kenapa ia nekad turun ke jurang tanpa tali, Abdullah menjelaskan, ia seorang tentara dengan kualifikasi Combat SAR, atau SAR Tempur. Dengan kualifikasi tersebut, ia sudah memperhitungkan medan sebelum turun ke jurang.

Truk Tentara Denmark Hancur

      TRUK mengangkut tentara Denmark, hancur usai jatuh ke dalam jurang dengan kedalaman 100 meter, di wilayah Ganduriah, Lebanon, 2010.

      Abdullah mengatakan, semula ia memperkirakan tentara Denmark yang jatuh tersangkut di kedalaman 50 meter bakal selamat. Ternyata justru kawannya berada di dasar jurang.
"Kedua tentara itu dari kesatuan Zeni. Denmark lebih banyak zeni, mereka yang bangun bunker dan camp UNIFIL di Lebanon," jelas Abdullah Lubis.
      Usai membungkus tubuh tentara Denmark tersebut dengan pakainnya sendiri, sambil menunggu helikopter tiba, tenyata sudah didahului ambulance tentara Indonesia. Akhirnya, paramedis Indonesia turun ke jurang bawa tandu dengan mengikuti langkah dan jejak Lubis. 
      Ia memperkirakan, dengan kondisi truk yang sudah hancur lebur, tentara Denmark di dasar jurang juga akan bernasib serupa seperti kawannya, tewas. Ternyata, prediksi itu salah. Saat Lubis dekati, prajurit tersebut masih hidup. 
      "Saya hampiri, ternyata masih hidup, kirim koordinat dan infokan masih selamat. Sebelum bantuan Indonesia datang, dari jalan lain telah datang ambulance dari Prancis, dengan mengambil jalan memutar dan evakuasi korban selamat. Bangganya, prajurit Denmark itu hingga kini masih hidup," kenang Abdullah Lubis dengan tersenyum. 
      Selang tiga hari usai penyelamatan dan evakuasi dua prajurit Denmark tersebut, Abdullah Lubis dan timnya kemudian diberikan penghargaan dalam sebuah upacara di markas UNIFIL. 
      "Kami peroleh penghargaan dari Denmark diserahkan oleh Dankomark, serta Dansatgas Garuda, Letkol Inf Andi Perdana Kahar," kata Lubis. 
      Sementara itu, Komandan Yonko 462 Paskhas/ Pulanggeni, Mayor Pas Rully Arifian mengatakan, tugas apapun bagi prajurit adalah suatu kehormatan dan kebanggaan. Termasuk tugas tugas operasi perdamaian. 
      "Tetap pertahankan prestasi tersebut demi kehormatan bangsa Indonesia di mata dunia. Saya juga pernah ikut misi tahun 2010-2011 sebagai military observer di Kongo selama setahun," kata lulusan AAU ini. 
      Rully mengakui, hanya prajurit Indonesia saja yang mau bekerja tanpa pamrih. Inilah menjadi alasan kenapa nama Indonesia untuk pasukan perdamaian PBB tetap harum. 

Sumber: riauonline.co.id

Senin, 06 Maret 2017

[KAMP dan GELANGGANG NERAKA]...! Latihan HIDUP MATI Komando KOPASSUS Yang Bikin Dunia Merinding..!

Patriot NKRI - Hanya mereka yang memiliki mental baja yang mampu melalui pelatihan komando. Peserta yang gagal akan dikembalikan ke kesatuan Awal untuk kembali bertugas sebagai Prajurit biasa. Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus dikenal sebagai salah satu pasukan khusus terbaik di dunia. Tidak bisa sembarangan untuk mendapatkan baret merah dan brevet komando kebanggaan korps tersebut. Para prajurit harus melewati pelatihan khusus yang nyaris melewati kemampuan batas manusia.
      Tahapan pertama yang harus dilalui adalah Tahap Basis, yaitu pemusatan pelatihan di Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus, Batujajar, Bandung. Di sini para calon prajurit komando dilatih keterampilan dasar seperti menembak, teknik dan taktik tempur, operasi raid, perebutan cepat, serangan unit komando, navigasi darat dan berbagai keterampilan lain. Selesai latihan basis, dilanjutkan dengan Tahap Hutan Gunung yang diadakan di Citatah, Bandung. Di sini para calon prajurit komando berlatih untuk menjadi pendaki serbu, penjejakan, anti penjejakan, survival di tengah hutan. Dalam Pelatihan Survival para calon Prajurit komando harus bisa hidup di hutan dengan makanan alami yang tersedia di hutan. Dengan latihan ini Para Prajurit Komando harus bisa membedakan tumbuhan yang beracun dan dapat dimakan, dan juga mampu berburu binatang liar untuk mempertahankan hidup. 
      Tahap latihan hutan gunung diakhiri dengan long march dari Situ lembang ke Cilacap dengan membawa amunisi, tambang peluncur, senjata dan perlengkapan perorangan.
      Mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo membeberkan pengalamannya saat mengikuti latihan Komando Kopassus. Pramono menuliskannya dalam buku Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan yang diterbitkan QailQita Publishing tahun 2014.
Mengintip "Neraka" di Cilacap
      Latihan terberat sudah menanti saat sampai di Cilacap. ini adalah latihan tahap ketiga yang disebut latihan Tahap Rawa Laut, calon prajurit komando berinfliltrasi melalui rawa laut. 
      Di sini materi Latihan meliputi navigasi Laut, Survival laut, Pelolosan, Renang ponco dan pendaratan menggunakan perahu karet. Para calon prajurit komando harus mampu berenang melintasi selat dari Cilacap ke Nusakambangan. 
"Latihan di Nusakambangan merupakan latihan tahap akhir, oleh karena itu ada yang menyebutnya sebagai hell week atau minggu neraka. Yang paling berat, materi latihan 'pelolosan' dan 'kamp tawanan'," kata Pramono.

Dilepas tanpa bekal

Dalam latihan itu para calon prajurit komando dilepas pagi hari tanpa bekal, dan paling lambat pukul 10 malam sudah harus sampai di suatu titik tertentu. selama "pelolosan" si calon harus menghindari segala macam rintangan alam maupun tembakan dari musuh yang mengejar. 

Dalam pelolosan itu, kalau siswa sampai tertangkap maka itu berarti neraka baginya karena dia akan diinterogasi layaknya dalam perang. Para pelatih yang berperan sebagai musuh akan menyiksa prajurit malang itu untuk mendapatkan informasi. 

Dalam kondisi seperti itu, si prajurit harus mampu mengatasi penderitaan, tidak boleh membocorkan informasi yang dimilikinya. Untuk siswa yang tidak tertangkap bukan berarti mereka lolos dari neraka. Pada akhirnya, mereka pun harus kembali ke kamp untuk menjalani siksaan.

Kamp tawanan

Selama tiga hari siswa menjalani latihan di kamp tawanan. dalam kamp tawanan ini semua siswa akan menjalani siksaan fisik yang nyaris mendekati daya tahan manusia. 
"Dalam Konvensi Jenewa, tawanan perang dilarang disiksa, namun para calon prajurit Komando itu dilatih untuk menghadapi hal terburuk di medan operasi. Sehingga bila suatu saat seorang prajurit komando di perlakukan tidak manusiawi oleh musuh yang melanggar konvensi Jenewa, mereka sudah siap menghadapinya," tulis Pramono Edhie.

Beratnya persyaratan untuk menjadi prajurit kopassus dapat dilihat dari standar calon untuk bisa mengikuti pelatihan. Nilai standar fisik untuk prajurit nonkomando adalah 61, namun harus mengikuti tes prajurit komando, nilainya minimal harus 70. Begitu juga kemampuan menembak dan berenang nonstop sejauh 2000 meter. 

"Hanya mereka yang memiliki mental baja yang mampu melalui pelatihan komando. Peserta yang gagal akan dikembalikan ke kesatuan Awal untuk kembali bertugas sebagai Prajurit biasa," tutup mantan Danjen Kopassus ini.
Sumber: merdeka.com

Rabu, 15 Februari 2017

Trenyuh...!! Demi Penuhi HUTANG, Sang Prajurit Rela Melakukan Hal Yang MENGHARUKAN Ini...Aksinya Menjadi VIRAL...!!


Patriot NKRI - Dengan bertelanjang kaki sambil memegang erat foto sang ayah dan bendera merah putih yang telah dilipat, Rayski Bagus Mandala Putra berlari menuju makam sang ayah. Pemuda yang biasa disapa Pikki itu berlari ke tempat peristirahatan terakhir sang ayah untuk menepati hutang atau nazarnya, jika ia menjadi anggota TNI.

Ayah Pikki sendiri merupakan anggota Kopassus dengan pangkat terakhir Sersan mayor. Sang ayah meninggal pada 2009 karena sakit.
Kisah Pikki yang menjadi anggota TNI dan menepati janjinya kepada sang ayah ditulis oleh akun Facebook Greafik Ltk, Kamis (9/4/2015) malam. Greafik mengaku dirinya merupakan sepupu Pikki.

"Namanya adalah Rayski Bagus Mandala Putra, anak kedua dari pasangan Alm. Serma Suminto dan Sumartiah. Ayahnya adalah seorang prajurit TNI alumni Kopassus Makassar yang dikenal baik dan santun bagi sesamanya. Tugas terakhir sang ayah bertempat di KODIM Madiun sebelum Sang Maha Sempurna memanggil Prajurit baik itu karena sakit pada tanggal 11 April 2009 dan meninggalkan seorang istri dan dua orang anak."

Sebagai anak tertua, Rayski Bagus Mandala Putra yang biasa disapa Pikki ingin meneruskan jejak sang ayah. Pada 8 April 2015, Pikki mengabarkan kepada sang bunda via telepon bahwa ia lulus. Rasa bangga dan bahagia dirasakan sang bunda terhadap sang anak. Awalnya sang ibu sempat tidak memercayai jika anak keduanya tersebut menjadi anggota TNI.

"Mendengar berita itu, wanita paruh baya itu terdiam. Bibirnya tak mampu terbuka. Beberapa detik kemudian, air matanya tumpah. Dan berucap lirih. 'Alhamdulillah, selamat wahai anakku sayang. Cita Cita dan mimpimu terkabul nak. Ayahmu pasti bangga padamu, ada penerusnya yang mengikuti jejak langkahnya."
Menunaikan HUTANG

Pada 9 April 2015, Pikki pulang ke desanya untuk bertemu sang bunda dan berkata, "Mah.. saya punya hutang yang hendak saya tunaikan". "Apa itu, Nak"  tanya sang bunda. Penuh tanda tanya, sang anak meminta ibunya menunggu di kuburan bapak. Rupanya Pikki berlari bertelanjang kaki sambil membawa bendera merah putih dan membawa foto sang ayah menuju pusara sang ayah…

Ini cerita lengkapnya yang diambil dari unggahan akun Facebook Greafi Ltk:

Anak baik ini adalah sepupu saya..
Namanya adalah RAYSKI BAGUS MANDALA PUTRA, anak kedua dari pasangan Alm. Serma Suminto dan Sumartiah..
Ayahnya adalah seorang prajurit TNI alumni Kopassus Makassar yg dikenal baik dan santun bagi sesamanya..

Tugas terakhir sang ayah bertempat di KODIM Madiun sebelum Sang Maha Sempurna memanggil Prajurit baik itu karena sakit pd tanggal 11 April 2009 dan meninggalkan seorang istri dan 2 orang anak..

Dia (RAYSKI BAGUS MANDALA PUTRA), kami memanggilnya dengan sebutan Pikki' alias GARENG..!!, tetap tumbuh menjadi anak yg baik dan patuh kepada ibunda tercinta yg di tengah segala keterbatasan tetap bekerja agar sang anak meraih cita dan mimpinya...

Rabu, 8 April 2015, tiba2 HP sang bunda berdering tanda panggilan masuk, tampak di layar hp, nama dan foto anak lelakinya itu berusaha menghubungi sang bunda... Maka diangkatlah hp miliknya dan menyahut panggilan telfon di ujung sana...

Mahh... Maaahhh maaaahhhh.... Pikki Lulusss....
Moso' toh lee?? (Serasa tak percaya) 
Seng tenanan.. (Yang beneran..)

Iyyo mahh,, pikki luluss, pikki lulus jadi tentara maahh.....
Mendengar berita itu.. Wanita paruh baya itu terdiam, bibirnya tak mampu terbuka.. Beberapa detik kemudian, air matanya tumpah... Dan berucap lirih... "Alhamdulillah... Selamat wahai anakku sayang.. Cita cita dan mimpimu terkabul nak..,, ayahmu pasti bangga padamu, ada penerus nya yg menguikuti jejak langkahnya... Selamat nak, selamatt...
Keesokan harinya... 
Kamis 9 April 2015, Desa Manisrejo kodya Madiun...

Anak ini pulang ke rumah dan di sambut isak tangis bahagia sang bunda.. Anak ini berkata.. Mah.. Saya punya Hutang yg hendak saya tunaikan...

Apa itu nak ?? ( tanya ibunya bingung), tunggu saya di kuburan bapak.. Jawab si Gareng datar..

Rupanya ini yang dia lakukan....

Berlari bertelanjang kaki sambil membawa bendera merah putih dan foto sang ayah menuju ke pusara sang ayah..

Setelah sampai di makam, saat menabur bunga, dengan didampingi sang ibu, tampak bungsu dari dua bersaudara itu menangis.

Kisah remaja asal Madiun, Jawa Timur ini menyentuh perasaan netizen. Dengan cepat, kisah Pikki ini menjadi viral.


Baca Juga: 

Aksi Heroik Dan Menegangkan..! Duel Maut Sampai Mati: Satu Lawan Satu Kopassus vs Gerilyawan PGRS

Sumber: merdeka.com | sooperboy.com

PANTANG MENYERAH...!! Inilah Kisah TUKANG BECAK Buta Huruf Yang Menjadi KOMANDAN Batalyon...!!


Patriot NKRI - Kerja keras, kejujuran, keberanian dan tak berhenti belajar adalah kunci untuk sukses. Sosok Mayor Abdullah adalah contoh, dia seorang tukang becak buta huruf yang bisa mencapai pangkat mayor TNI (Foto Cover: Ilustrasi Tukang becak). 

Saat zaman Jepang, Abdullah adalah seorang penarik becak. Saat ada sukarelawan rakyat bentukan Jepang, Abdullah ikut bergabung. Setelah sukarelawan ini dibubarkan dan Indonesia merdeka, Abdullah kembali menjadi penarik becak.
Baca Juga: NGERI...! Inilah Yang Akan Terjadi Jika Tahun 1965 PKI Menang di Indonesia.
Namun darahnya mendidih saat melihat pasukan Inggris hendak menyerang Surabaya. Abdullah membentuk pasukan untuk bertempur dalam peristiwa 10 November 1945.

Pasukan TNI tumpas RMS
"Karena kepemimpinan, kecakapan dan kejujuran yang baik, dia sangat dicintai oleh para anak buahnya," tulis Soe Hok Gie dalam buku Kisah Operasi Penumpasan RMS.

Abdullah pun terus belajar. Pertama dia belajar membaca dan menulis, lalu dia mulai mempelajari bahasa Belanda dan Inggris sampai mahir. Dilahapnya berbagai buku-buku kemiliteran hingga membuatnya mahir. Abdullah terus berkarir di TNI sampai mendapat pangkat Mayor dan menjadi Komandan Batalyon.
Baca Juga: Selama Gitarku Masih Terdengar, Tak Boleh Berhenti MENYERANG...!
Sayangnya pengabdian Mayor Abdullah pada bangsa dan negara tak lama. Pada tanggal 9 September 1950, Mayor Abdullah ikut menumpas pasukan Republik Maluku Selatan (RMS) di Kota Lafa. Dua peleton TNI dihadang satu peleton pasukan RMS eks pasukan baret hijau Korps Speciale Troepen. Pasukan ini mantan pasukan komando Belanda yang terkenal dengan kemampuan antigerilya dan menembak jitu.

Peleton pertama TNI menyerang dengan perahu motor. Mereka mendarat hanya 6 meter dari posisi pasukan musuh. Di tengah hujan peluru, pasukan terus menerjang maju. Pertempuran berlangsung sengit, namun akhirnya pasukan TNI berhasil membungkam sarang senapan mesin musuh. 
Baca Juga: Dor...! Dor...!...Bak DJANGO, Prajurit Sutarmono Robohkan 3 Tentara Belanda di Irian. Heroik...!
Di tempat inilah Mayor Abdullah gugur tertembak. Jenazahnya dimakamkan di Pulau Geser. Usaha TNI untuk memindahkan makam Mayor Abdullah ke kampung halaman tak pernah terlaksana. Sebabnya masyarakat Pulau Geser menganggap Mayor Abdullah adalah pahlawan pembebas mereka dari pasukan RMS yang semena-mena. Karena itu warga ingin mengenang Abdullah di dekat mereka.

Sumber: merdeka.com

Selasa, 14 Februari 2017

Begini Pesan LUCU Sang Panglima TNI Untuk Prajurit Yang Istrinya Mencoblos...Hehehe


Patriot NKRI - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan komitmennya untuk membantu Polri menjaga keamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak hari ini. Gatot pun memerintahkan prajurit TNI jangan terpengaruh politik praktis (Foto Cover: Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo).
Baca Juga: Heboh...! Panglima Perintahkan Prajurit TNI Tidur di Rumah Warga, Ada Apa?
Gatot meminta prajurit tak usah ikut komentar soal politik. Nanti malah ribut sama istri yang punya hak mencoblos. Berikan saja kebebasan istri untuk memilih. TNI nggak usah ikut-ikutan.

Komentar Lucu Panglima

"Kamu bilang nomor sekian, sedangkan istrimu bilang nomor sekian lebih bagus. Nanti kamu bisa ribut sama istrimu," kata Jenderal Gatot saat memberikan pengarahan kepada 600 Prajurit Korps Marinir, Selasa (14/2).

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pun kembali serius. Dia menekankan untuk pelaksanaan Pilkada seluruh Prajurit agar siaga satu. Hal ini mengantisipasi apabila terjadi situasi yang tidak diinginkan. 

"Apabila yang menang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat tertentu, maka sangat dimungkinkan terjadi keributan. Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran politik dalam melaksanakan pesta demokrasi," katanya.
Baca Juga: JAGOAN TNI AU Marah BESAR..! : Lihat Jenderal Makan DAGING, Prajurit Cuma Dikasih TEMPE
Dia menegaskan jangan ada prajurit TNI yang melakukan langkah berbeda dengan pimpinannya dan jangan ada prajurit TNI yang melanggar dalam bentuk apapun. 

"Netralitas TNI tetap harus di jaga sebagaimana rambu-rambu yang sudah disampaikan dalam Buku Saku Netralitas TNI," tegas Gatot.

Sumber: merdeka.com

Senin, 06 Februari 2017

Seru Sang Letnan: Selama Gitarku Masih Terdengar, Tak Boleh Berhenti MENYERANG...!


Patriot NKRI - 1600 orang musuh diporak-porandakan oleh tank, menghujani perkubuan musuh dengan senapan mesin. Aksi ini bak aksi dalam Fury yang pernah populer diputar di bioskop-bioskop Indonesia. Akting Brad Pitt yang menjadi komandan tank saat perang dunia II mendapat pujian para penggemar film perang (Foto Cover: Tank Menembak).

Salah satu adegan film menggambarkan empat buah Tank milik AS menggempur barisan pertahanan tentara Jerman yang diperkuat meriam antitank. Tank-tank Sherman itu menjadi ujung tombak penyerangan sementara pasukan infanteri berlindung di belakang tank.
Baca Juga: Kisah Gerilyawan VIETKONG Suguhi Nasi PECEL Untuk TNI Di Tengah Moncong Senjata Siap Tembak
Kisah bak Film Fury itu juga terjadi di Indonesia. Saat itu pasukan TNI tengah menghadapi pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) tahun 1958.

Dalam sebuah pertempuran, dua batalion (sekitar 1.600 orang) pasukan PRRI bertahan di dataran tinggi Lubuk Bagalung, sebelah selatan Kota Padang. Pasukan TNI diperintahkan merebut pertahanan PRRI.

Letnan Kolonel Pranoto Reksosamodra memimpin serangan tersebut. Dia mengerahkan semua kekuatan milik TNI. Dari arah laut, kapal-kapal perang TNI AL membombardir pertahanan musuh. Sementara pesawat Mustang Angkatan Udara memberikan bantuan tembakan udara menghancurkan perkubuan senapan mesin. Serangan juga dilakukan meriam-meriam artileri.

Namun serangan darat bertumpu pada serangan empat buah tank stuart. Skadron Tank itu dipimpin Letnan Satu Broery, seorang perwira asal Maluku.

Di samping tank-tank itu, pasukan baret merah dan Raider bergerak ikut menghancurkan musuh.

Duduk diatas tank sambil bernyanyi

Letkol Pranoto sangat terkesan dengan keberanian Letnan Broery. Tanpa rasa takut sedikit pun Broery duduk di atas kubah tank sambil main ukulele atau gitar kecil. Dia terus melagukan lagu perang Hela Arumbai selama pertempuran.
Baca Juga: Dor...! Dor...!...Bak Django, Prajurit Sutarmono Robohkan 3 Tentara Belanda di Irian. Heroik...!
"Selama ukuleleku masih bisa kalian dengar, maka skadron kita tidak boleh berhenti menyerang," kata Pranoto menirukan perintah Broery yang jantan pada anak buahnya.

Benar saja, Tank Stuart itu terus menderum maju. Menghujani perkubuan musuh dengan senapan mesin. Hanya butuh dua jam untuk merebut Lubuk Begalung dan menghancurkan dua batalion pasukan PRRI.

Pranoto tersenyum bangga pada Letnan Broery. Dia mencatat sama sekali tak ada korban jiwa di pihak TNI dalam serangan itu.

Pengalaman pribadi Pranoto ini kemudian disunting Imelda Bachtiar dalam Buku Catatan Jenderal Pranoto dari RTM Boedi Oetomo sampai Nirbaya yang diterbitkan Kompas tahun 2014.

"Peristiwa ini sangat berkesan dan satu-satunya pertempuran yang tak pernah kulupakan dalam hidupku," kata Pranoto sambil mengenang Letnan Broery dan lagu Hela Arumbai.

Baca Juga:
Sumber: merdeka.com

Minggu, 05 Februari 2017

Dor...! Dor...!...Bak RAMBO, Prajurit Sutarmono Robohkan 3 Tentara Belanda di Irian. Heroik...!


Patriot NKRI - Saking gencarnya, Sutarmono mengingat tembakan Belanda ibarat air yang disemprotkan dengan deras dari selang.

17 Mei 1962, Letnan Udara Manuhua memimpin anak buahnya terjun di Klamono, Irian Barat. Mereka adalah salah satu pasukan Gerak Tjepat Angkatan Udara Republik Indonesia yang tergabung dalam Operasi Serigala (Foto Cover: Ilustrasi menembak).

Sama seperti operasi lain, pasukan ini pun kesulitan saat mendarat. Rata-rata pasukan mendarat di puncak pohon setinggi 50 meter. Banyak yang ditemukan dalam kondisi lemah dengan tulang yang patah.

Dari pasukan yang diterjunkan, hanya 15 orang yang bisa berkumpul di belantara Papua. Kondisi kesehatan pasukan tak begitu baik dan kekurangan makanan.
Hal ini dikisahkan dalam buku 52 Tahun Infiltrasi PGT di Irian Barat, Bertahan dan Diburu di Belantara Irian. Buku Terbitan Majalah Angkasa ini ditulis Beny Adrian dan diluncurkan di Jakarta, Jumat (25/4) lalu di Jakarta.

Letnan Manuhua membagi pasukannya jadi dua tim. Yang pertama untuk misi sabotase, sisanya stand by menunggu perintah.

Tim sabotase dipimpin Manuhua dibantu Sutarmono. Pengawalnya Angkow, Muis, Hamid Umar, Kusaeri, Suyatno dan Silitibun.

Mereka bergerak dalam hutan. Setelah berhari-hari, mereka menemukan kampung kecil berisi beberapa rumah dan gereja.

Pasukan kecil itu beristirahat semalam di sebuah gubuk di pinggir desa. Keesokan harinya seorang penduduk meminta mereka dengan ramah untuk pindah ke tempat yang katanya lebih aman. Manuhua dan pasukannya pun diberi makanan berupa pisang dan sagu.

Jebakan 

Tanpa curiga mereka pindah ke tempat baru. Baru beristirahat sebentar, seorang anggota curiga. Lewat celah dinding dia melihat beberapa serdadu Belanda mendekat. Benar saja. Ini jebakan.

Pasukan Belanda memberondong gubuk itu dengan ratusan peluru. Rupanya gubuk itu sengaja disiapkan sebagai killing ground. Saking gencarnya, Sutarmono mengingat tembakan Belanda ibarat air yang disemprotkan dengan deras dari selang.

Prajurit Udara I Sugiyanto tewas dalam serangan ini. Kopral Muis tertembak di kaki.

Aksi Heroik Bak Rambo

Sutarmono menyelamatkan diri keluar gubuk. Dia melihat dua tentara Belanda memberondong gubuk dengan bren. Prajurit Udara I itu meraih senapan G3 miliknya. Dibidiknya dua Belanda itu.

Dor! Dor! Keduanya roboh ditembus peluru 7,62 mm dari senapan G3. 

Sutarmono melihat seorang Belanda lain di dekatnya. Serdadu itu pun berhasil dihabisi. Sutarmono kemudian mengambil bren milik Belanda.

Namun kegembiraannya tak lama. Dia melihat komandannya Letnan Manuhua yang sudah terluka terus diberondong peluru oleh Belanda hingga tewas.

Walau berat Sutarmono terpaksa meninggalkan tempat itu. Dia menutupi tubuhnya dengan tanah dan daun-daunan. Demikian ahlinya Sutarmono hingga tak ketahuan Belanda yang lewat di dekatnya.

Sutarmono bisa bergabung dengan tim kedua yang stand by. Dia kembali masuk hutan. Namun beberapa hari kemudian pertempuran pecah. Dua orang rekan Sutarmono tewas, sementara dirinya dan tiga rekan ditangkap Belanda.

Dalam tahanan di Sorong, Sutarmono mengaku bernama Sutardjo. Namun kemudian dia ketahuan juga. Seperti tahanan lain, Sutarmono disiksa.
Dia mengingat yang paling kejam adalah polisi Belanda dari Jombang, Jawa Timur yang beristrikan wanita Belanda. Dia mengingat tak semua jahat, ada juga tentara Belanda yang bersimpati pada para gerilyawan.

Sutarmono baru dibebaskan dan dikembalikan ke tanah air tahun berikutnya saat tercapai gencatan senjata Indonesia-Belanda di bawah PBB.

Sumber: merdeka.com

Sabtu, 04 Februari 2017

Kisah Gerilyawan VIETKONG Suguhi Nasi PECEL Untuk TNI Di Tengah Moncong Senjata Siap Tembak


Patriot NKRI - Situasinya cukup menegangkan. Kedua pihak membawa senapan siap tembak. AVRN dengan M-15 dari AS sementara Vietkong menyandang AK-47 dengan bayonet terhunus. Sementara itu perwira ICCS tak diperkenankan membawa senjata.

Kiprah Pasukan Garuda sebagai pasukan perdamaian di bawah bendera TNI sudah diakui dunia. Mereka dikenal bisa mengambil hati pihak yang berkonflik. Pengalaman ini pun dirasakan oleh Pasukan Garuda V yang bertugas pada tahun 1973 hingga 1974 di Vietnam (Foto Cover: Tentara Vietnam).

Salah satu perwira TNI yang bertugas di sana Letnan Dua Abu Husein. Alumnus Akabri 1970 ini bertugas dalam tim International Commision of Control and Supervision (ICCS). Komisi internasional yang bertugas mengawasi gencatan senjata antara Tentara Vietnam Selatan (AVRN) dan Tentara Vietnam Utara, termasuk di dalamnya gerilyawan Vietkong.
Baca Juga: Komando..! Komando..! Semua tiarap..! Tiarap!...Detik-Detik Paling MENEGANGKAN Bagi Kopassus. Dunia Terperangah..!
ICCS beranggotakan dua negara komunis, Hongaria dan Polandia. Serta dua negara nonkomunis Kanada dan Indonesia.

Dalam rangka menjalankan tugasnya Letda Abu Husein kerap mengawasi pertukaran tawanan antara ARVN dan Vietkong. Situasinya cukup menegangkan. Kedua pihak membawa senapan siap tembak. AVRN dengan M-15 dari AS sementara Vietkong menyandang AK-47 dengan bayonet terhunus. Sementara itu perwira ICCS tak diperkenankan membawa senjata.

Lucunya, para perwira Indonesia sengaja berdiskusi dengan Bahasa Sunda atau Bahasa Jawa. Hal ini agar tidak diketahui oleh perwira dari Hongaria dan Polandia yang sering tidak jelas kemauannya.

Tentara Vietkong sendiri biasanya lebih ramah terhadap perwira dari Indonesia. Mungkin karena sama-sama dari Asia dan tidak mewakili kepentingan AS. 

Untuk menghormati para perwira dari Indonesia, para gerilyawan Vietcong sampai memasak masakan khusus. Nasi pecel!

"Saya sempat terpesona ketika makan siang diberi nasi pecel. Entah bagaimana mereka tahu membuat nasi pecel itu," kata Letda Abu.
Baca Juga: JAGOAN TNI AU Marah BESAR..! : Lihat Jenderal Makan DAGING, Prajurit Cuma Dikasih TEMPE
Hal ini dikisahkan Abu dalam buku Mengawali Integrasi Mengusung Reformasi, Pengabdian Alumni Akabri Pertama 1970 yang diterbitkan Kata Hasta Pustaka tahun 2012.

Pengalaman Letda Abu lain yang menarik di Vietnam adalah permintaan tentara Vietnam Selatan (AVRN) untuk mengusut jembatan yang hancur karena ledakan. Padahal masing-masing sisi jembatan itu dijaga satu peleton AVRN.

Rupanya vietkong menggunakan pasukan khusus untuk menyelam di sungai. Mereka membawa bambu yang ujungnya dipasang detonator. Begitu sampai di kaki jembatan, detonator diledakkan dengan risiko si pembawa ikut tewas.

Baca Juga:


Sumber: merdeka.com

Jumat, 03 Februari 2017

Video Kocak...! Youtuber Rusia Mencoba Ransum TNI. Lihat Reaksinya...!


Patriot NKRI - Dua orang Youtubers asal Rusia baru-baru ini menjadi perbincangan netizen Indonesia setelah video terbaru mereka dibagikan di media sosial.

Dalam video tersebut, mereka yang menamakan akun mereka Crazy Russian Hacker, terlihat mengulas ransum Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dikirimkan seorang penggemar kepadanya.
Baca Juga: Saat Bambu Runcing Berbalur Kotoran Kuda Berbicara...
Youtuber ini memang sudah terkenal sering memakan dan mengulas ransum militer dari berbagai negara. Seperti juga saat mencoba ransum TNI, mereka juga mencicipi satu persatu makanan yang ada dalam paket tersebut lalu mendeskripkannya.

Dalam video itu terlihat mereka memperlihatkan dua pack ransum berwarna hijau gelap berlogo TNI. Mereka lalu membuka satu persatu makanan siap saji yang dikemas plastik dan mencicipinya.

Total ada 12 kemasan makanan yang mereka icipi, diantaranya tertulis ayam bumbu pecel, ikan masak kecap, ikan masak pedas, bubur susu kacang, rendang daging sapi hingga koktail.

Ada yang menarik perhatian netizen saat mereka gagal mengeja satu persatu menu makanan tersebut karena hanya tertulis dalam bahasa Indonesia. Pun alhasil mereka berdua tak mengetahui makanan apa saja yang mereka makan, dan hanya menebak-nebak.

Seperti halnya ketika mereka mencicip ayam bumbu pecel. Mereka berdua sempat berdebat bahwa yang mereka makan itu adalah ayam, satunya lagi mengatakan bahwa itu adalah seafood.
Baca Juga: Wow...! Hanya Dengan IKAN ASIN, TNI Kalahkan Pemberontak Yang Sulit Ditumpas
Satu-satunya makanan yang mereka mengerti adalah koktail karena tertulis dalam bahasa Inggris, Fruit Cocktail, meski rasanya menurut mereka aneh. Tak terbiasa dengan masakan Indonesia, mereka pun sesekali mengernyitkan dahi ketika mencicip makanan-makanan tersebut.

Namun yang mereka kompak bahwa mereka menyukai citarasa bumbu dalam masakan itu yang menurut mereka memiliki rasa khas. Mereka juga memuji ekstak buah yang menurut mereka rasanya melebihi jus yang biasa mereka minum.

Berikut videonya:


Baca Juga:


Sumber: tribunnews.com | youtube

Rabu, 25 Januari 2017

Misteri Dentasemen Harimau: Rajanya Pasukan Khusus Indonesia Paling MISTERIUS


Patriot NKRI - Indonesia memiliki banyak sekali pasukan khusus yang tugasnya untuk mengamankan Indonesia dari teror atau melakukan tugas penting lain yang rahasia. Hampir di setiap satuan militer baik TNI maupun POLRI memiliki satuan yang sangat ahli dalam berperang ini. Sebut saja Dentasemen 88, Koppasus, Paskhas, dan lain sebagainya.
Selain beberapa pasukan khusus di atas, sebenarnya Indonesia memiliki pasukan khusus yang sangat rahasia. Bahkan saking rahasianya, anggota dari pasukan ini pun tidak jelas siapa saja. Meski demikian, pasukan ini dikenal sebagai rajanya pasukan khusus hingga layak disebut sebagai legenda. Berikut uraian selengkapnya tentang Dentasemen Harimau atau sering disebut dengan Den Harin.

Fakta dan Dugaan Keberadaan dari Dentasemen Harimau

Selama ini desas-desus tentang adanya pasukan khusus paling elite di Indonesia dikatakan sebagai hoax belaka. Tidak ada bukti yang menunjukkan adanya eksistensi dari Dentasemen Harimau yang dikenal sangat hebat. Meski demikian, tak sedikit pula yang meyakini bahwa pasukan ini benar-benar ada dan konon dibentuk pada tahun 1986.

Orang yang membentuk pasukan khusus ini adalah Jenderal L.B. Moerdhani dua tahun sebelum menjabat Panglima TNI. Pasukan yang dibentuk ini menampung prajurit hebat dari lingkungan TNI AD, AL, AU, dan POLRI. Semuanya diseleksi ketat agar menghasilkan pasukan yang benar-benar mematikan.

Tugas Pokok Dentasemen Harimau

Dentasemen Harimau memiliki tugas khusus untuk menanggulangi teror-teror yang masuk ke Indonesia. Pasukan ini juga mengawal Presiden meski tidak terafiliasi dengan Paspampres yang sudah sangat terkenal itu. Den Harin dipersiapkan untuk misi lapangan rahasia yang menuntut kemampuan bertarung tingkat tinggi yang tak dimiliki oleh semua pasukan TNI dan POLRI.
Baca Juga: [Video] Jadi JAWARA Tak Terkalahkan, Prajurit Kopassus Ini Malah Bingung...!
Misi utama dari Den Harin adalah melindungi NKRI secara menyeluruh tanpa terkecuali. Jika ada isu serangan, tindakan makar, dan hal-hal negatif lainnya, Den Harin akan datang secara diam-diam dan meringkusnya. Kemampuan perang dari Den Harin mungkin setingkat dengan pasukan pembunuh milik Amerika bernama Phoenix Raven.

Kemampuan yang Harus Dimiliki Anggota Den Harin

Ada dua kemampuan yang harus dimiliki oleh anggota Den Harin. Pertama adalah kemampuan kombatan atau bertarung dan yang kedua adalah nonkombatan. Seorang anggota Den Harin harus mampu bertarung dengan sangat gesit, cekatan dan juga cerdas. Terpenting lagi mereka harus memiliki sikap pemberani dan memiliki loyalitas tinggi pada NKRI.

Kemampuan nonkombatan yang harus dimiliki oleh anggota Den Harin adalah memahami permasalahan sosial, budaya, ekonomi, energi, sains, teknologi, dan bidang lain yang berhubungan dengan negara. Intinya, pasukan ini haruslah seorang yang genius dan memiliki kemampuan hebat dalam bertarung.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pasukan ini sangatlah rahasia. Tak ada yang tahu siapa anggotanya secara resmi. Namun, dari sebuah data yang beredar, anggota dari Den Harin memiliki code name yang berbeda-beda. Misal anggota dari Angkatan Darat ada yang bernama Puma dan Tiger. Sementara itu anggota dari POLRI bernama Phyton dan Viper.

Pasukan khusus ini mendapatkan sokongan dana dari Pemerintah Indonesia melalui TNI, Anggaran pribadi Presiden Soeharto yang saat itu masih menjabat, dan beberapa Jenderal besar serta konglomerat Tionghoa yang dikenal sangat nasionalis. Semua dana akan dikumpulkan untuk latihan, persenjataan, dan misi-misi penting.
Pembubaran Den Harin yang Tiba-Tiba
Den Harin akhirnya secara resmi dibubarkan pada tahun 1995. Selama 9 tahun mengabdi pada Indonesia, pasukan elite Indonesia dianggap sudah purnatugas. Pembubaran Den Harin secara tiba-tiba disinyalir karena ada misi untuk penggulingan Presiden Soeharto. Mengetahui hal buruk yang akan mengenainya, presiden memerintahkan pasukan ini dibubarkan.


Presiden Soeharto
Usai bubar, identitas anggota tetap dirahasiakan. Meski demikian, mantan anggota Den Harin masih diberi kebebasan untuk melakukan tindakan-tindakan rahasia hingga melakukan pembunuhan pada terduga pengganggu negara. Pada tahun 1999, satuan ini dikabarkan dibentuk kembali meski tidak diketahui siapa yang melakukannya. Pun maksud dan tujuannya menjadi rahasia.
Inilah misteri Dentasemen Harimau atau Den Harin yang merupakan pasukan khusus paling rahasia yang dimiliki oleh Indonesia. Benar atau tidaknya pasukan ini tidak ada yang tahu. Tapi yang jelas, pasukan ini sangat hebat dan akan membela NKRI yang merupakan harga mati.

Sumber: boobastis.com