Tampilkan postingan dengan label Isu Terkini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Isu Terkini. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Mei 2017

Bacakan berita kecelakaan, penyiar ini baru sadar suami yang tewas



PORTAL-LAYO | Seorang pembawa berita televisi menyadari bahwa suaminya tewas dalam kecelakaan mobil fatal saat dia sedang membacakan berita mengenai hal itu lewat siaran langsung.

Supreet Kaur, pembawa berita televisi IBC24 di Chhattisgarh, India, awalnya tidak menyadari bahwa berita kecelakaan yang dia bacakan dialami oleh suaminya sendiri.

Namun ketika membacakan kronologis dan jenis kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, dia baru tahu bahwa suaminya merupakan salah satu dari tiga korban tewas lainnya.

"Dia mulai menyadari berita itu tentang suaminya karena kendaraan yang ada dalam kecelakaan serta lokasi kejadian merujuk kepada suaminya," kata editor IBC24, seperti dilansir dari laman metro.co.uk, Minggu (9/4).

"Meski wartawannya tidak menyebutkan secara langsung nama korban, tetapi tim kami tahu bahwa dia sudah menyadarinya. Kami juga langsung tahu tetapi tidak bisa memberitahunya karena ini siaran langsung," tambahnya.

Meski tahu bahwa suaminya tewas, Kaur berusaha bersikap profesional dan tetap membacakan berita selama 10 menit. Namun, saat kamera tidak lagi menyorotnya, dia langsung menangis.

"Dia menyadari tugas dan profesionalismenya sebagai pembawa berita. Dia tampak tenang saat membacakan berita selama 10 menit. Namun begitu kamera dimatikan, dia mulai menghubungi keluarganya sambil menangis histeris," ungkap editor tersebut.

Insiden kecelakaan terjadi saat suami Kaur, Harshad Kawade, bersama lima orang lainnya sedang melakukan perjalanan. Mobil yang ditumpangi kelimanya ditabrak oleh truk besar.

"Kerusakan pada kendaraannya sangat parah. Tiga orang tewas sementara dua orang lainnya terluka parah," kata petugas kepolisian setempat.

sumber (merdeka)

MISTERIUS! Batu Besar di Tol Cipali Tiba-tiba Hilang



PORTAL-LAYO | Seorang supir truk bernama Soerbaktie terkejut saat dirinya melintasi Tol Cipali untuk yang kedua kalinya. Awalnya dia memotret batu besar, tapi setelah dicek kembali batu itu hilang.

Dikutip dari indozone, Soerbaktie menceritakan kisah misteriusnya itu lewat akun media sosialnya, kamis (11/5). Kisahnya ini merupakan pengalamannya sendiri yang disampaikan sejujurnya. Pasalnya jalur Tol Cipali ini merupakan jalur pulang-perginya.

Ia menceritakan bagaimana hilangnya batu misterius disana. Konon batu ini yang tak ada satu orang pun yang bisa hingga saat ini memindahkannya walau sudah memakai alat berat. ⠀

"Suatu waktu dari Cilacap menuju Jakarta siang hari aku iseng foto batu ini sambil jalan dengan kecepatan 70 km /jam dan sempat tiga kali aku ambil fotonya. Tapi begitu istirahat di rest area Kerta Jati, aku begitu kaget lihat foto yang aku ambil tadi ternyata kosong tidak ada (wujud) batunya (dalam foto). Padahal di sekitaran batu itu ada semua tertangkap kamera tapi kenapa batunya tidak ada," ujar Soerbaktie.



Dalam tulisannya yang ramai dibagikan dan dikomentari sesama sopir tersebut, Soerbaktie menuturkan bahwa kisah yang dibagikannya bukanlah untuk menakut-nakuti sesama rekan seprofesinya, melainkan sekadar ingin berbagi pengalaman saja. ⠀

"Itu kisah pengalamanku lur, semoga sedulur juga dapat mengalaminya demi satu kebaikan di mana pun kita berada," pungkas Soerbaktie dalam tulisannya tersebut. ⠀

"Dulu waktu saya lewat ada orang melambaikan tangan di sebelah batu itu.... Tapi aku pikir ya warga situ aja... posotif thingkin aja lah," kata akun Wiedhy Satria yang juga seorang sopir truk. ⠀

"Percaya atau ngga percaya silahkan saja, toch ngga ada yang memaksa anda untuk percaya sebelum mengalaminya sendiri, tak perlu arogan dalam berkomentar," kata akun Nonos Supriatno mengomentari.

Kalau dipikir lagi, memang serem ya. Hmm percaya gak percaya, tapi sudah banyak pengendara yang alami kejadian misterius saat lewat disana. Apa kamu juga demikian?

sumber (wajibbaca)

Jumat, 19 Mei 2017

Hal Tak Terduga Terjadi! Masuk Ke Dalam ATM, Sepasang Kekasih Lakukan Hal Tak Biasa



PORTAL-LAYO | Hanya dalam waktu 30 menit saja, Satuan Lantas Polresta Palembang berhasil meringkus sepasang kekasih, pelaku pembobol ATM Bank BRI yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya didalam UGD RS Charitas, Rabu (25/1/2017), sekitar pukul 11.20.

Dengan cepat petugas lantas Briptu Rahmat Sulaiman dan Brigadir Diki Zulkarnain yang mengetahui aksi mereka langsung menangkapnya.

Sepasang kekasih itu yakni, Erwin Firnando (27) warga Sinar Waya RT 01/ 01 Kelurahan Sinar Waya Kecamatan Adiluwih Kabar Pringsewu Lampung dan Nami Lugiarni Lugina (22) warga Kampung Cibatu RT 07/02 Kelurahan Cibatu Kecamatan Cisaat Sukabumi Jawa Barat, pun digelandang ke Polsek IT I Palembang, guna mempertanggung jawabkan ulahnya.

Ketika diamankan, dari tangan tersangka, petugas turut menyita uang tunai sebanyak Rp 17,5 juta, obeng, tas kecil, dompet dan dua unit handphone. Sementara, Ka SPKT, Ipda M Muslim dan Tim Identifikasi pimpinan Aiptu Agus Wijaya, yang mengetahui kejadian itu, langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) guna melakukan olah TKP.

Sementara, Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono melalui Kasat Lantas Polresta Palembang, Kompol Harris Batara, didampingi Kanit Reg ident Iptu Ricky Mozam ketika dikonfirmasi mengatakan benar anggotanya yang Team mengamankan kedua tersangka (sepasang kekasih).

Dengan barang bukti berupa menyita uang tunai sebanyak Rp 17,5 juta, satu obeng, tas kecil, satu dompet dan dua unit handphone. "Sebelumnya anggota kita sedang melakukan patroli rutin di sekitar Jalan Sudirman tepatnya depan RS RK Charitas,"

"Melihat warga ramai-ramai mengejar pelaku yang lari ke arah MC Donald, akhirnya kita tangkap,"

"Kini penanganan lebih lanjut akan diselesaikan Polske IT I Palembang," ungkap Kasat Lantas Polresta, Kompol Harris Batara. Mengetahui anggotanya telah mengamankan dua pelaku pembobol ATM, Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, didampingi Kasat Reskrim Kompol Maruly Pardede dan Kasat Lantas Kompol Harris Batara langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).



"Ya benar tadi ada anggota saya lantas mengamankan dua pelaku (sepasang kekasih), Erwin dan Nami, yang melakukan pembobolan ATM," ungkap Kapolresta, Palembang.

Lanjut Wahyu, hingga saat ini sepasang kekasih tersebut diperiksa di Polsek IT I, Palembang. "Tentunya pasti kita kembangkan, terkait adanya tersangka lain. Atas ulahnya pelaku dikenakan pasal 363 KHUP dengan ancaman 7 Tahun," tegasnya. (*)

sumber (pt)

Jumat, 05 Mei 2017

Suara Para Ulama dan Tokoh Nasional Aksi Simpatik 55

Aksi Simpatik 55
Ngelmu.id - Siang ini dilaksanakan aksi 55 yang diprakarsai oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI). Aksi 55 ini bertujuan untuk menuntut keadilan terkait kasus penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok menjelang putusan majelis hakim pada 9 Mei mendatang.

Ketua Umum Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan, tidak ada keinginan untuk anarkis ataupun menggulingkan kekuasaan siapa pun. GNPF, kata dia, bersama umat Islam yakin, Allah yang Maha Adil pasti akan turunkan keadilan-Nya. �Sebab, jutaan hamba yang ada di Indonesia khususnya, pasti ada salah satu yang dikabulkan oleh Allah SWT,� katanya. Agenda dari aksi simpatik itu, jelas Bachtiar, hanya shalat berjamaah di Masjid Istiqlal dan long march ke Mahkamah Agung, setelah itu selesai. Bachtiar mengatakan, tidak ada agenda lain yang terselip, terlebih agenda makar yang diisukan selama ini. �Kalaupun ada agenda lain, kami akan umumkan,� jelasnya.

Bachtiar melanjutkan GNPF-MUI akan melakukan orasi dan memohon doa kehadirat Allah. Kemudian, kata dia, menyampaikan pesan ke Mahkamah agung untuk memutuskan perkara penodaan agama dengan seadil-adilnya. �Tanpa intevensi siapa pun, tanpa tekanan siapa pun, murni berdasarkan nurani hukum Mahkamah Agung,� ujarnya.Untuk aksi hari ini, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi Polri yang tidak akan melarang aksi 55 yang akan digelar oleh sejumlah umat Muslim. Dia menilai hal tersebut, menjadi momen penting, dimana suatu keadilan hukum sudah mulai kembali.

Ketua Dewan Pembina PAN, Amien Rais menegaskan bahwa semua pihak yang telah menistakan agama, harus dihukum sesuai dengan aturan yang ada. Menurut Amien, jika bangsa kemudian gonjang-ganjing karena penista agama, hal tersebut tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat. Indonesia akan tenang kembali, jika penista agama tanpa kecuali dihukum dengan adil.

Peserta Aksi Simpatik 55

Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Aa Gym, dalam pesannya menyoroti beberapa kejadian mencemaskan di antaranya pengadilan penistaan agama yang sedang berlangsung saat ini. Ia berharap mudah-mudahan dengan munajat bersama, Allah memberikan hidayah dan taufik kepada majelis hakim untuk bisa memberikan keputusan seadil-kepada umat Islam. Kepada yang hadir diminta untuk memastikan niatnya lurus demi kebaikan. Melaksanakan aksi dengan niat yang baik, perkataan baik dengan sikap yang terbaik agar Allah yang Maha Menyaksikan ridho.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin memberikan dukungannya terhadap aksi simpatik 55. Aksi Simpatik 55, menurut dia adalah ekspresi demokrasi yang dijamin konstitusi. Din menjelaskan, Aksi Simpatik 55 sejalan dengan kerukunan sejati karena aksi ini adalah bentuk protes terhadap ujaran kebencian yang mengganggu kerukunan. Din menilai, tujuan aksi ini untuk mengingatkan Indonesia untuk terus melakukan penegakan hukum dan keadilan. Din berharap agar pelanggar norma dan etika kerukunan dapat diamputasi melalui penegakan hukum yang berkeadilan dan memerhatikan rasa keadilan masyarakat. Din juga berpesan, agar aksi 55 dapat berlangsung secara simpatik dan damai.

Ketua MUI KH Ma�ruf Amin mengatakan, Aksi 5 Mei intinya meminta hakim persidangan kasus penistaan agama untuk independen. GNPF mengehendaki hakim punya pandangan sendiri, bisa menimbang secara jernih kasus ini, dan memerhatikan pendapat dari MUI, NU, dan Muhammadiyah yang telah mengatakan bahwa Petahana Basuki T. Purnama telah menistakan agama Islam. �Kalau ketiga organisasi ini tidak diperhatikan pendapatnya, berarti mendelegitimasi lembaga yang sudah kredibel itu. Lantas, mau pakai pendapat siapa?� uajr Kiai Ma�ruf. Sepanjang tidak anarkis, Kiai Ma�ruf menilai Aksi 5 Mei tidak jadi soal, apalagi dilakukan di masjid. �Ini kan hanya menyampaikan aspirasi masyarakat atas proses di pengadilan,� kata Kiai Ma�ruf.

Aksi Simpatik 55